cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik (Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Pharmacy)
ISSN : 16937899     EISSN : 27163814     DOI : 10.31942
Core Subject : Health,
Selamat datang di situs e-Publikasi Ilmiah Fakultas Farmasi Unwahas (Universitas Wahid Hasyim) Semarang. Situs ini berisi kumpulan publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Unwahas. Publikasi berasal dari jurnal-jurnal serta hasil prosiding seminar yang dilaksanakan oleh Fakultas Farmasi Unwahas.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi " : 8 Documents clear
Pengembangan Analisis Metil Paraben dan Propil Paraben Pada Sediaan Kosmetik dengan Menggunakan Spektrofotometer Derivatif dan Kemometrik Multivariat Rollando Rollando; Gytha Novella Ongkowijoyo; Chresiani Destianita Yoedistira; Eva Monica
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i1.6668

Abstract

Bahan pengawet yang sering digunakan pada kosmetik yaitu metil paraben dan propil paraben. Panjang gelombang metil paraben dan propil paraben berdekatan dan spektrum tumpang tindih sehingga perlu dilakukan analisis dengan spektrofotometer derivatif dan kemometrik multivariat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan validasi metode analisis dan menetapkan kadar metil paraben dan propil paraben menggunakan spektrofotometer derivatif dan kemometrik multivariat. Penelitian ini menggunakan model Partial Least Squares (PLS) 18 set kalibrasi dengan spektrum normal dan data derivatif. Metode tersebut divalidasi hingga didapatkan data spektrum normal yang baik. Hasil linieritas metil paraben 0,999 dan propil paraben 0,998. Hasil batas deteksi metil paraben 1,026 mg/L dan propil paraben 1,208 mg/L. Hasil batas kuantitasi metil paraben 3,419 mg/L dan propil paraben 4,026 mg/L. Akurasi metil paraben 88,16%-110,271% dan propil paraben 86,23%-108,397%. Presisi metil paraben 1,685%-5,106% dan propil paraben 2,348%-6,353%. Penetapan kadar senyawa metil paraben terdeteksi, sedangkan propil paraben tidak terdeteksi, hal ini disebabkan absorbansi senyawa dapat tertutupi oleh senyawa lain dalam sampel.
Analisis Kualitatif Bahan Kimia Obat dalam Jamu Pegal Linu di Wilayah Magelang Novita Putri Dewita Sari; Perdana Priya Haresmita
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i1.8273

Abstract

Jamu pegal linu merupakan obat tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena memiliki banyak manfaat. Bahan Kimia Obat (BKO) sering ditambahkan pada jamu pegal linu untuk menambah khasiatnya. BKO yang banyak ditambahkan dalam sediaan jamu adalah ibuprofen, natrium diklofenak dan fenilbutazon. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kandungan bahan kimia obat pada jamu pegal linu di wilayah Magelang sehingga menjadi referensi keamanan jamu. Sampel adalah 6 (A, B, C, D, E, F) jamu pegal linu yang diperoleh dari toko jamu di wilayah Magelang. Identifikasi BKO dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan fase diam silika gel 60 F254, fase gerak kloroform:etanol (8:1), etil asetat:n-heksan (3:2), etanol:kloroform:aseton (6:4:1) dan dideteksi sinar UV 254 nm. Hasil uji organoleptis menunjukkan bentuk dari semua jamu yaitu serbuk halus dan semuanya memiliki rasa yang pahit, mempunyai bau khas jamu. Sampel C memiliki aroma khas cengkeh. Hasil KLT tidak ditemukan kandungan fenilbutazon dan natrium diklofenak pada seluruh sampel. Sampel E dan F positif mengandung ibuprofen.
Analisis Senyawa Akrilamida pada Sate Ayam di Sepatan Kabupaten Tangerang Menggunakan Metode HPLC Dina Pratiwi; La Ode Akbar Rasydy; Tresna Ardian
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i1.8179

Abstract

Akrilamida adalah salah satu zat yang dapat menimbulkan kanker pada manusia dan bersifat neurotoksik yang terbentuk akibat pemanasan suhu tinggi di atas 120°C terhadap makanan yang mengandung karbohidrat dan asam amino. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar akrilamida pada sate ayam yang beredar di masyarakat khususnya di Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Analisa akrilamida dilakukan dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan fase gerak asetonitril : aquabides (15:85 v/v); fase diam kolom C18 (150 x 4,6 mm id, 5µm); laju alir 0,5 mL/menit dan detektor UV pada λ 196 nm. Hasil uji validasi metode menunjukkan nilai linearitas 0,999; LOD 1,16 µg/mL ± 0,07; LOQ 3,88 µg/mL ± 0,11; presisi dengan RSD 1,80% dan akurasi 104,14%. Kadar akrilamida yang diperoleh dari ke 7 sampel yang diberi label A-G berturut-turut  sebesar 4,04 μg/g ± 0,30; 8,91 μg/g ± 0,31; 8,47 μg/g ± 0,59; 7,39 μg/g ± 0,48; 6,90 μg/g ± 0,86; 9,32 μg/g ± 0,26 dan 9,03 μg/g ± 0,30. Semua sate ayam tersebut mengandung akrilamida yang berada di bawah batas maksimum kadar yang ditetapkan WHO (1-4 µg/kg berat badan/hari atau 2 μg/g).
Karakterisasi Ekstrak Etanol Daun Selutui Puka Tabernaemontana macrocarpa Jack. Asmi Risyah Ekawati; Risa Supriningrum; Fitri Handayani
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i1.8058

Abstract

Selutui puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) secara empiris digunakan oleh Suku Dayak sebagai obat sakit gigi dan sariawan. Getahnya digunakan sebagai pengobatan tumor, kudis dan kulit melepuh. Selutui puka berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat tradisional, sehingga perlu dilakukan karakterisasi.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik spesifik dan non spesifik ekstrak etanol daun selutui puka (EEDSP). Daun selutui puka diekstraksi secara maserasi dengan etanol 70%. EEDSP dikarakterisasi meliputi parameter spesifik yaitu organoleptik, kadar senyawa larut air dan etanol serta kandungan metabolit sekunder. Parameter non-spesifik meliputi kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, cemaran mikroba dan angka kapang khamir (AKK). Hasil diperoleh rendemen ekstrak sebesar 20,76%. EEDSP berwarna hijau kehitaman, kental, rasa pahit, dan berbau khas. Kadar rata-rata senyawa terlarut dalam air dan etanol masing-masing 20± 0,00% dan 36,66±5,50%. EEDSP mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Kadar air, abu total dan abu tidak larut asam masing-masing 0,38 ± 0,01; 21,66 ± 2,08 dan 8,35 ± 0,03 . Hasil dari total cemaran mikroba sebanyak  6,1 × 10-2  koloni/g serta AKK 5,7 × 10-2 koloni/g. Seluruh parameter karakteristik EEDSP memenuhi persyaratan.
Analisis Efektivitas Biaya Terapi Metformin dan Glimepiride pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. Darsono Pacitan Tahun 2019 Rafie Hayunda Marzuk; R A Oetari; Inaratul Rizkhy Hanifah
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i1.5466

Abstract

Diabetes mellitus (DM) tipe 2 termasuk diabetes dengan prevalensi tertinggi. Pengobatan dilakukan seumur hidup sehingga sangat mahal, hingga 11,7% dari pengeluaran kesehatan. DM tipe 2 menempati posisi keempat dari 10 besar penyakit tahun 2019 di RSUD dr. Darsono Pacitan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas biaya terapi metformin dan glimepiride pada pasien DM tipe 2 di RSUD dr. Darsono tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan rancangan cross-sectional. Pengumpulan data secara retrospektif dari catatan medik pasien pada periode Januari-Desember 2019. Cara pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan 65 pasien memenuhi kriteria inklusi. Biaya yang ukur adalah biaya medis langsung pasien. Efektivitas terapi didasarkan pada kadar glukosa darah sewaktu. Perhitungan dan analisis efektifitas biaya dilakukan dengan melihat rata-rata total biaya medik langsung, efektivitas terapi, Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER) dan Incremental Cost-Effectiveness Ratio (ICER) kemudian dilakukan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan terapi metformin lebih efektif dengan persentase 86,84 % dibandingkan glimepiride dengan persentase 74,07 %. Rata-rata total biaya terapi metformin Rp.3.627.373 dan terapi glimepride Rp. 3.765.355. Metformin lebih cost-effective dengan nilai ACER Rp. 4.177.076 lebih rendah dibandingkan dengan glimepiride Rp. 5.083.508. Biaya perawatan adalah biaya yang paling berpengaruh berdasarkan analisis sensitivitas yang dilakukan.
Analisis Pengetahuan dan Karakteristik Tenaga Kefarmasian tentang Swamedikasi Kortikosteroid Berdasarkan Daftar Obat Wajib Apotek (OWA) Godeliva Adriani Hendra; Martanty Aditya; Rinda Puspita Sari
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i1.8348

Abstract

Swamedikasi merupakan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter, ditujukan untuk mengobati penyakit ringan. Tingginya pengetahuan tenaga kefarmasian akan swamedikasi kortikosteroid dapat membantu pasien dalam menjamin keamanan obat serta tercapainya efektivitas terapi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan karakteristik tenaga kefarmasian tentang swamedikasi kortikosteroid berdasarkan daftar OWA. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pendekatan studi potong lintang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tertutup yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner disebarkan menggunakan link form melalui Whatsapp group organisasi profesi PC IAI dan PC PAFI. Sampel penelitian berupa tenaga kefarmasian (Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian) yang berada di wilayah Apotek Kota Malang. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-random sampling dengan voluntary sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 63% Tenaga Kefarmasian mempunyai pengetahuan tergolong cukup tentang swamedikasi kortikosteroid. Terdapat hubungan antara usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja responden terhadap pengetahuan swamedikasi kortikosteroid (p<0,05). Namun, tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dan pekerjaan responden terhadap pengetahuan tentang swamedikasi kortikosteroid (p>0,05). Kesimpulan, tenaga kefarmasian mempunyai pengetahuan cukup tentang swamedikasi kortikosteroid. Hal ini, terlihat dengan semakin dewasanya usia, pendidikan tinggi, lama bekerja berhubungan dengan pengetahuan swamedikasi kortikosteroid.
Formulation and Evaluation of Chitosan as Disintegrant for Fast Disintegrating Tablet with Fennel Seed Extract (Foeniculum vulgare) Adam Ferdian Sigit Pratama; Setia Budi; Melviani Melviani
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i1.7272

Abstract

Kitosan merupakan polimer yang berasal dari cangkang hewan laut yang berpotensi digunakan sebagai disintegran. Kitosan diformulasikan dengan ekstrak biji adas menjadi sediaan Fast Disintegrating Tablet (FDT) ini untuk meningkatkan efektifitas terapi pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kitosan sebagai disintegran pada sifat fisik FDT Ekstrak Biji Adas. Metode penelitian menggunakan metode quasi experimental dengan rancangan one-group post-test only. Dibuat 4 formula FDT dengan variasi jumlah kitosan yaitu 6 (F1), 12 (F2), 18 (F3) dan 24 (F4). Tablet dievaluasi secara organoleptis, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, waktu pembasahan, dan waktu disintegrasi. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan one-way ANOVA dilanjutkan post-hoc tukey. Hasil evaluasi fisik dihasilkan tablet berwarna coklat tua, berbau aromatik adas, rasa pahit pedas, dan bentuk bulat. F2 memiliki kekerasan 3,3 kg kerapuhan 0,56% waktu hancur 162 detik pembasahan 10,08 menit dan disintegrasi 54 detik memenuhi semua ketentuan tablet FDT. F1, 3, dan 4 tidak sesuai dengan persyaratan tablet FDT. Kitosan 4% dapat digunakan sebagai disintegran dan memberikan pengaruh aspek kekerasan, kerapuhan, waktu hancur dan waktu pembasahan.
Kajian Interaksi Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Klinik “X” Kabupaten Garut Risa Susanti; Hesti Renggana; Asman Sadino; Riki Rikardo; Dani Sujana; Zahara Farhan
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i1.7515

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang menjadi permasalahan utama. Kasus hipertensi di Indonesia cenderung meningkat. Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain sehingga pasien berpotensi mendapatkan polifarmasi. Polifarmasi sendiri secara signifikan bisa meningkatkan resiko terjadinya interaksi obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian interaksi obat antihipertensi pada peresepan pasien rawat jalan di salah satu klinik kabupaten garut, pada periode Oktober – Desember 2020. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian observasional dengan data yang diambil merupakan data retrospektif berupa resep dan dianalisis secara deskriptif. Kriteria inklusi yaitu resep pasien rawat jalan yang memuat obat antihipertensi dan dalam resep minimal memuat 2 macam obat, sedangkan kriteria eksklusi yakni resep rawat jalan dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak terbaca dengan jelas. Sebanyak 3.724 resep didapatkan 478 resep yang sesuai kriteria dan terdapat 175 resep (37%) yang berpotensi terjadi interaksi obat. Hasil penelitian menunjukkan potensi interaksi obat tertinggi berdasarkan mekanisme interaksi farmakokinetik sebanyak 155 kasus (89%). Berdasarkan tingkat keparahan yaitu moderate sebanyak 166 kasus (95%). Obat yang memiliki interaksi terbanyak adalah amlodipin dengan metilprednisolon sebanyak 70 kasus (40%) dengan tingkat keparahan moderate

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik 2023: [Special Edition] Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 18, No 01 (2021): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol. 17 N0. 02 Desember 2020 Vol 17, No 01 (2020): Jurnal Ilmu Farmasi & farmasi Klinik Vol 17 No. 01, Juni 2020 Vol 16, No 02 (2019): Jurnal Ilmu Farmasi & farmasi Klinik Vol 16 No 02 Desember 2019 Jurnal Ilmu Farmasi & farmasi Klinik Vol 16 No 1 Juni 2019 Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 15 No 2 Desember 2018 Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 15 No 1 Juni 2018 Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 14 No 2 Desember 2017 Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 14 No 1 juni 2017 Prosiding Seminar Nasional "Peluang Herbal Sebagai Alternative Medicine" Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 13 No 2 Desember 2016 JURNAL ILMU FARMASI & FARMASI KLINIK VOL. 13 NO. 1 JUNI 2016 Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Volume 12 No.2 Desember 2015 Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Volume 12 No. 1 Juni 2015 JURNAL ILMU FARMASI DAN FARMASI KLINIK VOL.11 NO.2 DESEMBER 2014 JURNAL ILMU FARMASI DAN FARMASI KLINIK VOL.11 NO.1 JUNI 2014 Prosiding Seminar Nasional "Perkembangan Terbaru Pemanfaatan Herbal Sebagai Agen Preventif Pada Tera Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol.10 No.1 Juni 2013 Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol.10 No.1 Juni 2013 Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol.9 No.2 Desember 2012 Prosiding Seminar Nasional "Peranan dan Kontribusi Herbal dalam Terapi Penyakit Degeneratif" JURNAL ILMU FARMASI DAN FARMASI KLINIK VOL. 7 NO. 2 DESEMBER 2010 JURNAL ILMU FARMASI DAN FARMASI KLINIK VOL. 6 NO. 1 JUNI 2009 JURNAL ILMU FARMASI DAN FARMASI KLINIK VOL. 5 NO. 2 DESEMBER 2008 JURNAL ILMU FARMASI DAN FARMASI KLINIK VOL. 5 NO. 1 JUNI 2008 JURNAL ILMU FARMASI DAN FARMASI KLINIK VOL. 4 NO. 1 JUNI 2007 More Issue